Banjir di Cikarang, Bekasi

Standard

2 Februari, 2007

Kurang lebih sekitar pukul 4 dini hari, aku mengevakuasi diri dari kamar kos yang baru aku tempati sejak hari Sabtu minggu lalu.

Feel like I want to cry:-(

Tetapi semua tempat dan banyak tempat yang banjir. Paling tidak aku sempat membantu warga untuk mengevakuasi diri.

Dan saat ini aku hanya memiliki apa-apa yang aku bawa pagi ini di tas ransel ku. Kutinggalkan semua barang-barang di rumah tanpa berpikir panjang, tanpa berpikir aku harus menyelamatkan barang-barangku. Sudahlah semua sudah terjadi.

Kota Jababeka terendam air. banjir hingga sebatas pinggang dan listrik padam. Aku tidak bisa membayangkan hal ini. Pemadaman listrik ngga ada masalah. Kalau di tambah banjir. Ya Allah, ada apakah ini.

Aku harus berkompromi dengan keadaan saat ini. Aku harus tegar dan kuat.

Aku akan melanjutkan tulisan ini setelah aku bisa merasa sedikit lebih tenang.

About Mohammad Reiza

I first started blogging on wordpress in November 2006 that you can find at mohammadreiza.com and later in January 2007 I added another blog at reizamohammad.wordpress.com and I just recently added another blog in May 2013 at reizamonologues.wordpress.com

2 responses »

  1. Bang Reiza, saya mau share cerita juga nih.

    Kemarin tanggal 2 Februari yang basah itu sebenarnya kalo hoki sih saya bisa aja tetep tinggal & nginep di asrama PU. Tapi berhubung besoknya tanggal 3 ada rencana mau ke Jatinegara malem itu juga saya pulang ke kosan di Puspa. Bareng temen, Rachdian, jam 12an malem pulang naik motor saya. Sepanjang jalan sih kani berdua heran kok air di kali jln Douwes Dekker yang dari PU ke arah Pasimal tinggi hampir setinggi jalanan di kanan kirinya.

    Awalnya coba aja lewati genangan-genangan air sepanjang jalan. Lama-lama air tambah tinggi, aneh. Begitu pertigaan Pasimal terlihat baru tahu kalo air disana sudah tinggi dan motor sudah gak bisa lawan arus. Mesin motor mati terpaksa harus cari tempat tinggi buat ngungsiin motor. Akhirnya dapet tempat yang agak kering di kantor warehouse-nya jababeka golf yang pas di pertigaan pasimal itu. Air terus meninggi sampai kira-kira puncak ketinggian sampai atas dada orang kalo diukur dari jalan raya pada jam 3an pagi. Arus cukup deras untuk bisa menghanyutkan mobil kijang. Selama 8 jam terus berdiri di atas gundukan tanah sampai baru bisa turun buat lihat keadaan rumah sekitar jam 9 pagi. Rumah kos berantakan dengan lantai diselimuti lumpur setinggi mata kaki. Rumah sudah jauh lebih bersih saat saya tinggal ngungsi ke Bandung dijemput teman tgl 3 petang ba’da isya.

    Ditulis di Rumah Bayu; Bandung February 4, 2007 1.20.

    Alvian; Mahasiswa PU – IT 2005

    Terima kasih bang reiza sudah membawakan berita tentang cikarang ke dunia maya.

    Like

  2. haaaa cikarang banjir separah itu yah???? walah gimana neeh daku mau beli rumah BTN di sana,lokasinya kira-kira deket sama stasiun lemah abang, itu banjir juga ndak yah? secara kalo mau ke sana ngelewatin jembatan nyebrang kali gede gitu, hikss..hikss mana cicilannya masih 10 taon lagi

    Like

Leave a comment